Ia lalu mengetikan sebuah pesan singkat
pada ponselnya.
Sepertinya aku sudah tahu, kepada siapa
kelak mimpiku harus dititipkan.
Sebuah pesan baru masuk.
"Mimpi itu tidak selalu harus dititipkan. Ia hanya perlu kau taruh tinggi-tinggi. Dan yang
lalu kau perlukan, adalah seseorang yang
mau meraihnya bersamamu. Tanpa peduli harus melompat, atau bahkan sesekali
terjatuh."